Harus Berani Pakai Pupuk Organik
Harus Berani Pakai Pupuk Organik
Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus Akan Meluncurkan Pupuk Kompos Limbah Pasar
KUDUS, KOMPAS - Petani harus berani mulai sekarang ini meninggalkan pupuk anorganik atau pupuk buatan dan kembali menggunakan pupuk kompos atau organik. Selama ini sudah terbukti berbagai jenis tanaman, khususnya tanaman padi, tidak mampu ditingkatkan lagi produktivitasnya jika menggunakan pupuk anorganik, bahkan dari tahun ke tahun cenderung menurun.
Hal itu ditegaskan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK) Hendi Hendro, menanggapi dideklarasikannya Jaringan Usaha Tani Amanah atau JUTA di Balai Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Senin (30/4).
Salah satu tujuan didirikannya JUTA adalah penggunaan pupuk organik. Menurut Entis Sutisna, staf peneliti bidang mikrobiologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI Bogor, pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi dalam jumlah sedikit.
Pupuk organik juga mampu memperbaiki struktur yaitu menggemburkan tanah dan meningkatkan bahan organik. Harga pupuk organik relatif murah, menambah daya serap air, memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah, dan dapat dibuat sendiri.
Sebaliknya, pupuk anorganik hanya mampu mengandung beberapa unsur hara, tetapi dalam jumlah banyak. Pupuk anorganik tidak memperbaiki struktur tanah. Bahkan penggunaan jangka panjang mengakibatkan tanah mengeras, harga relatif mahal, tidak menambah daya serap air, tidak memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah, dan diproduksi pabrik.
Hendi Hendro menambahkan, sebagai bentuk kepedulian Fakultas Pertanian UMK, dalam waktu dekat ini pihaknya bakal meluncurkan pupuk kompos yang bahan bakunya dari limbah pasar.
"Selama ini limbah pasar seperti kubis dan wortel terbuang begitu saja. Padahal, jumlahnya cukup banyak. Itu yang akan kami manfaatkan ke depan," katanya.
Menurut pengamatan Kompas, sejumlah kelompok tani di Kabupaten Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Jepara, sudah mulai meninggalkan pupuk anorganik.
Namun, jumlahnya relatif kecil dan sudah banyak yang memanen hasilnya. Bahkan mantan Bupati Grobogan Agus Suprianto juga telah merintis pembuatan pabrik pupuk organik dengan bahan baku urine sapi. Namun, sebagian besar masih menggunakan pupuk urea, SP-36, dan pupuk jenis lainnya, sesuai program pemerintah. (SUP)
Beras Organik Usaha Beras Di Indonesia 021-73888872
No comments:
Post a Comment