organic rice

Tuesday, September 18, 2007

Peluang dan Tantangan bagi Petani Kecil

Perdagangan Produk Pertanian Organik : Peluang dan Tantangan bagi Petani Kecil

Author : Kompas

PERTANIAN Organik sebagai pola pertanian yang mencoba untuk selaras dengan kaidah dan hukum alam menunjukan perkembangan yang signifikan dari waktu ke waktu. Menurut David Pearson dalam tulisannya yang berjudul Why do Consumers Choose Organic Food ? A Model based on review of Empirical Research, perkembangan ini diakibatkan oleh beberapa faktor, khususnya peningkatan kesadaran konsumen akan pentingnya kesehatan di samping adanya alasan yang lain, yang lebih bersifat ideologis dan spiritual sebagaimana ulasan Kompas (17 Oktober 2004) " Makan Sehat Sambil �Berevolusi�".

Di seluruh dunia, orang menjadi semakin waspada terhadap munculnya berbagai jenis penyakit baru yang mematikan. Ditambah lagi dengan merebaknya pemberitaan dari berbagai belahan dunia mengenai bahaya mengonsumsi bahan makanan yang mengandung pestisida.

Sementara itu, jika ditinjau dari aspek konservasi lingkungan, pelaku pertanian organik (petani, konsumen, LSM, pendamping, dan sebagainya) meyakini bahwa pertanian organik yang meniadakan asupan kimiawi memberikan kontribusi bagi keseimbangan ekosistem, khususnya iar dan tanah (Woose K, D Lange, C Boess, dan K Berner Bogl, A Comparison of Organically and Conventionally Grown foods-Reselts of a review of the relevant literature. Journal of the science of Food and Agriculture no.74/1997).

Tidak pelak lagi, dengan berbagai alasan dan ideologi di belakangnya, pertanian organik semakin hari menunjukan perkembangan yang pesat. Untuk mengetahui perkembangan itu, pada tahun 2003, Stiftung Oekologie and Agriculture melakukan riset untuk mengetahui prospek dan gambaran umum mengenai pertanian organik di seluruh dunia.

Riset tersebut menyatakan bahwa tahun 2003 saja terdapat 23 juta hektar lahan pertanian organik di seluruh dunia. Adapun lahan pertanian organik terluas berada di Australia (10,5 juta ha), Argentina (3,2 juta ha), dan Itali (1,2 juta ha).

Sementara di wilayah Asia, negara dengan lahan pertanian organik terluas adalah India dan China.

Pasar produk pertanian organik

Di dalam laporan terbarunya (tahun 2003), International Trade Centre menyatakan bahwa nilai perdagangan produk pertanian organik di pasar main-stream menunjukan pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2000, jumlah penjualan produk pertanian organik di seluruh dunia mencapai angka 16 miliar dolar AS dan terus merangkak naik ke angka 23 miliar dolar AS pada tahun 2003 dengan tingkat pertumbuhan antara 5-20 persen pertahun. Adapun yang menjadi pasar terbesar untuk produk pertanian organik adalah Eropa, AS, Kanada, dan Jepang. Sementara itu, International Federation for Organic Agriculture Movement-sebuah organisasi internasional yang menjadi payung gerakan organik seluruh dunia-memprediksi bahwa pertumbuhan pasar organik berada di kisaran 20-30 persen setiap tahun. Selain pasar utama (mainstream market), peningkatan jumlah perdagangan produk organik juga dialami oleh pasar alternatif yang lebih populer dengan sebutan fair trade.

Pasar "fair trade"

Perdagangan yang adil ataub fair trade adalah sebuah kemitraan perdagangan yang didasari pada keterbukaan, penghormatan terhadap hak petani dan produsen kecil juga berkontribusi terhadap konservasi lingkungan dengan tidak menggunakan bahan-bahan kimiawi dalam pembuatan sebuah produk (khususnya kerajinan).

Dalam praktiknya, fair trade diterjemahkan menjadi: rantai distribusi yang lebih, pemberian harga premium kepada petani /produsen kecil dimana harga dihitung bukan saja didasarkan pada pada biaya produksi, tetapi juga biaya lain, seperti asuransi gagal panen, biaya penguatan dan pengembangan kelompok tani dan produsen, juga terjalin hubungan yang personal antara produsen dengan konsumen melalui pertemuan rutin antara produsen-konsumen.

Di pasar fair trade, selain produk kerajinan tangan, juga terdapat tujuh produk kerajinan tangan, juga terdapat tujuh produk organik yang diperjualbelikan, yaitu pisang, kakao, kopi, madu, gula, the, dan juice buah (mangga dan jeruk).untuk memperbesar pasar sekaligus memenuhi permintaan konsumen fair trade akan adanya diversifikasi produk, sejak beberapa tahun terakhir, Fair Trade Labelling Organization (FLO)- sebuah lembaga sertifikasi fair trade internasional yang berkantor pusat di Bonn- mengembangkan proses sertifikasi fair trade untuk beberapa produk, seperti buah segar (mangga, jeruk, nanas, dan apel), makanan ringan dan biskuit, selai, mawar, anggur, dan beras.

Perkembangan organik

Kecenderungan/tren permintaan produk organik yang tidak hanya di alami oleh negara-negara maju yang terletak di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, maupun Jepang, tetapi juga Indonesia walaupun belum diperoleh data pasti mengenai jumlah perdagangan produk organik.

Untuk memperoleh manfaat dari arus perdagangan organik, baik dalam pasar mainstream maupun pasar alternatif/fair trade, dibutuhkan beberapa upaya untuk:

*Membangunkesadaran akan pentingnya pertanian organik, misalnya melalui kebijakan "Go Organik 2010" yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia, riset dan diseminasi wacana diberbagai media masa, pendampingan petani oleh lembaga swadaya, dan lain-lain;

*Meningkatkan kapasitas pada semua lini produksi maupun pascapanen. Hal ini penting karena pasar merupakan satu entitas dengan requirement/persyaratan dan kompleksitas tertentu yang memerlukan kesiapan setiap pelaku pasar, termasuk petani.

Sementara pada sisi yang lain, mayoritas petani Indonesia adalah petani miskin yang memiliki luas lahan kurang dari 0,25 ha dan memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi, informasi, dan jaringan kerja.

Ditambah dengan fakta bahwa petani termasuk dalam kelompok masyarakat marginal yang rentan dengan eksploitasi, maka pemberdayaan dan penghargaan atas kerja keras yang dilakukan petani merupakan sebuah tindakan yang mendesak untuk dilakukan;

*Penguatan dan pengembangan jaringan kerja karena ini adalah sebuah kerja besar yang memerlukan yang solid antar berbagai pihak, baik petani selaku produsen yang terlibat langsung dalam proses produksi, akademisi Pemerintah Indonesia media, lembaga swadaya masyarakat, juga lembaga internasional, seperti IFOAM, FLO, dan lain sebagainya yang terlibat aktif dalam mengampanyekan gerakan pertanian organik di level internasional

MARIA EPIK PRANASARI

Market Acces Coordinator, Oxfam Great Britain/Indonesia


Sumber : Kompas, 8 November 2004

Beras Organik Usaha Beras Di Indonesia 021-73888872

No comments:

Keunggulan Beras Kami

  1. Ditanam di daerah bebas polusi
  2. Sistem pertanian terasering
  3. Sistem irigasi mata air pegunungan
  4. Bibit unggul
  5. 100% bebas pestisida
  6. Memiliki cita rasa dan ber efek therapy
  7. Vaccum packaging
  8. Uji Sucofindo
  9. Tahan Basi
Kata-kata Hikmah..! Jelang Pemilu, Jangan Golput ! Di Pemilu 2009